AMALAN -AMALAN SUNNAH HARI JUMAT

 

Bismillahirrahmanirrahim..

Alhamdulillahirabbil alamin, as-sholatu wasalam ala nabi Muhammad shalallahu alayhi wasalam...amma ba’du

 

Alhamdulillah hari jumat telah tiba dengan idzin allah dan kita masih diberi kesempatan untuk bisa menikmati dan mengisi aktifitas pada hari ini. Berbicara hari jumat, kita tak terlepas dari sunnah-sunnah yang dapat dilaksanakan khusu pada hari jumat. Yang mana jika seorang muslim melakukannya maka insyaa allah curahan pahala amalan sunnah akan mudah diraih biidznillah aslakan ittiba' pada sunnah rasulullah yang telah termaktub. berikut dianatar sunnah-sunnah yang ada pada hari jumat,

 

1.     MANDI

 

Hal ini sebagaimana dalam hadist shahih rasulullah yang mneyebutkan tentang sunnahnya mandi pada hari Jumat dalam kitab Riyadhus Sholihin karya Imam Nawawi tentang bab keutaman hari Jumat,

وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ :

 [1](( إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian mendatangi shalat Jumat, maka hendaklah ia mandi.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 877 dan Muslim, no. 844]

 

2.     MEMBACA SURAT AL-KAHFI

 Surat al-kahfi merupakan salah satu surat yang ada dalam alquran. Membaca surat al kahfi pada hari jumat hukumnnya sunnah dengan balasan pahala yang luar biasa. Hal ini sebagaimana dalam hadist rasulullah shalallahu alayhi wasalam yang berbunyi,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, dia akan disinari cahaya antara dia dan Ka’bah.” (HR. Ad Darimi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6471)[2]

 

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An Nasa’i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami’ no. 6470)[3]


dari penjabaran dua hadist diatas maka dapat diambil kesimpulan tentang pahala membaca surat al kahfi pada 2 waktu, yaitu pada hari kamis malam jumat dan hari jumat itu sendiri. Yaitu jika seorang hamba allah membaca pada hari kamis malam jumat (mulai maghrib hitungan waktunya) maka akan dibalas allah dengan ganjaran berupa “disinari cahaya antara hamba itu dan ka’bah”. Sedangkan jika seorang hamba membaca pada hari jumat pagi dan sebelum masuk adzan maghrib hari jumat maka allah ganjar dengan “disinari cahaya di antara dua Jum’at”. Namun urusan pahala adalah hak dan wewenang allah, apalagi jika kita ingat bahwa tiap membaca 1 huruf dalam al quran akan dinilai pahala oleh allah...Masya allah wallahu alam bish shawab.

 

3.     MEMPERBANYAK SHOLAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD

Memperbanyak sholawat saat hari jumat sangatlah dianjurkan mengingat pahalanya yang sangat besar. Hal ini sebagaimana dalam hadist rasulullah,

أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً

“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” (HR. Baihaqi dalam Sunan Al Kubro. Hadits ini hasan ligoirihi –yaitu hasan dilihat dari jalur lainnya-)[4]

Adapula lafadz sholawat yang dapat dibaca berdasarkan hadist shahih rasulullah antara lain:

اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid” [Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat kepada kerabat Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia] (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 56. Syaikh Al Albani mengomentari bahwa sanad hadits ini shohih)

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ

“Allahumma sholli ‘ala Muhammad an nabiyyil ummiyyi. [Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad Nabi yang Ummi]” (Fadhlu Ash Sholah ‘alan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam no. 60. Syaikh Al Albani mengomentari bahwa hadits ini shohih)

Namun yang perlu digaris bawahi adalah, bacaan sholawat yang insya allah dianggap sah atau diganjar allah adalah bacaan yang mengikuti sunnah nabi. Jadi bukan sembarang sholawat yang kita dengar disekitaran. Mmaka hendaknya berhati-hati saat membaca sholawat agar amal kita dapat diterima allah dan mendapat pahala dariNya. Jangan smapai kita keliru membaca sholawat yang bidah, maka hal ini akan membawa kita kepada kesesatan (bid’ah).

 

 

4. MEMPERBANYAK DOA DAN DZIKIR (TERUTAMA DI AKHIR WAKTU JUMAT BADHA ASHAR HINGGA SEBELUM ADZAN MAGHRIB)

 

 

Dalam ash-Shahihain terdapat hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari Jum’at, lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda[5],

فِيْهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا.”

“‘Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menun-jukkan sedikitnya waktu itu.

 

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيْهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ.”

“Hari Jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang Muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘Ashar.”[10]

Sehingga jangan sampai kita luput dari waktu istimewa ini, semoga allah senantiasa membimbing kita menjadi hambanya yang sennatiasa berdoa...aaamiiiiin

 

5.     MEMPERBANYAK SEDEKAH DI HARI JUMAT

keterangan Ibnul Qoyim – ulama hambali – (w. 751) Dalam kitabnya Zadul Ma’ad, beliau menyebutkan beberapa keistimewaan hari jumat, Bahwa sedekah di hari jumat memiliki keistimewaan khusus dibandingkan hari yang lain. Sedekah di hari jumat, dibandingkan dengan sedekah di hari yang lain, seperti perbandingan antara sedekah di bulan ramadhan dengan sedekah di selain ramadhan. Saya pernah melihat Syaikhul Islam – rahimahullah – apabila beliau berangkat jumatan, beliau membawa apa yang ada di rumah, baik roti atau yang lainnya, dan beliau sedekahkan kepada orang di jalan diam-diam. Saya pernah mendengar beliau mengatakan,

“Apabila Allah memerintahkan kita untk bersedekah sebelum menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka bersedekan sebelum menghadap Allah lebih afdhal dan lebih besar keutamaannya.” (Zadul Ma’ad, 1/407).

Karena itu, tradisi di masyarakat kita dengan memberikan infaq setiap jumatan, insyaaAllah termasuk tradisi yang baik. Meskipun kita menganjurkan agar semacam ini tidak dibatasi selama hari jumat saja. Termasuk, tidak membatasi hanya diberikan untuk masjid saja. Banyak masjid di sekitar kita danannya melimpah. Sementara di sebelahnya ada orang muslim soleh yang lebih membutuhkanbantuan[6].


    Demikianlah yang dapat penulis sampaiakan, semoga amalan-amalan diatas dapat kita aplikaiskan perlahan dmei perlahan hingga allah menjadikan bagian dari keistiqomahan amal shalih kita dan mengganjar dengan pahala dan keridhoanNya yang melimpah. Aaaaaamiiiin... wabarakallah fikum



Komentar

Posting Komentar